
Jakarta, CNBC Indonesia - Semenjak booming, banyak yang mencari informasi seputar cara mining bitcoin. Bayangkan saja per 5 November 2020, harga per Bitcoin mencapai Rp 206 juta.
Nah ada baiknya memahami apa itu mining, dan bagaimana cara mining bitcoin. Tapi sebelum itu, ada baiknya mengenal kembali tentang bitcoin. Secara harfiah, bitcoin adalah mata uang kripto (cryptocurrency) yang berada di atas jaringan bitcoin bernama blockchain bitcoin. Mata uang kripto dapat digunakan untuk transaksi virtual berbasis internet pada jaringan bitcoin (blockchain). Bitcoin adalah sebuah aset digital yang lahir pada tahun 2009. Kemunculannya berawal dari klaim seorang pengembang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto, yang menyatakan bahwa ia telah berhasil menciptakan mata uang yang terdesentralisasi dan tanpa perantara. Berbeda dengan sistem keuangan konvensional yang tersentralisasi, mata uang kripto seperti Bitcoin bersifat terdesentralisasi. Artinya, transaksi cryptocurrency tidak memerlukan perantara seperti bank. Transaksi berlangsung secara peer-to-peer dari pengirim ke penerima. Jika begitu, lantas siapa yang bertindak sebagai pencatat transaksi? Siapapun bisa! Setiap orang yang berada pada jaringan bitcoin (blockchain) dapat bertindak sebagai pencatat transaksi. Pihak yang bertindak sebagai pencatat transaksi bitcoin akan menjalankan program komputer yang sama untuk membentuk sebuah jaringan peer-to-peer. Setiap informasi yang tercatat akan disebar ke seluruh jaringan bitcoin, sehingga membuat data bersifat tranparan, permanen dan tidak dapat dimanipulasi. Untuk menjaga keamanannya, bitcoin dilindungi sandi kriptografi yang rumit. Para pencatat transaksi inilah yang dikenal sebagai penambang bitcoin (miner). Penambang adalah sebutan untuk penambang bitcoin yang berada di ekosistem blockchain bitcoin. Para penambang bitcoin ini nantinya akan mendapat komisi berupa sejumlah mata uang kripto (seperti Bitcoin). Mining Bitcoin Pasti tahu apa arti menambang atau mining di sini yang sebenarnya, kan? Sama seperti emas, orang-orang juga harus nambang bitcoin untuk mendaparkan bitcoin baru. Jadi btc mining merupakan kegiatan "menggali" bitcoin baru dengan perangkat komputer dan software pada server mining bitcoin. Menurut Riset yang diterbitkan oleh Pintu (Platform Jual/Beli Cryptocurrency) Mining bitcoin adalah salah satu cara untuk mendapatkan bitcoin. Seperti yang disebutkan sebelumnya, jaringan Bitcoin diamankan oleh unit-unit komputer khusus atau penambang (miner btc) yang tersebar (terdesentralisasi) ke seluruh penjuru. Ketika mengirim sebuah transaksi ke blockchain bitcoin, para penambang (miner) ini bertugas mengecek dan memverifikasi setiap transaksi yang terjadi dalam jaringan blockchain bitcoin. Penambangan bitcoin (mining) merupakan proses memverifikasi transaksi bitcoin dan menciptakan bitcoin baru. Untuk mining bitcoin, para penambang (miner) membutuhkan komputer yang sangat kuat, karena aktivitas mining bitcoin membutuhkan daya komputasi yang besar. Komputer ini akan menjalankan perangkat lunak (software) yang menghubungkan para penambang (miner) dengan blockchain Bitcoin serta menyelesaikan permasalahan matematika. Komputer ini dikenal dengan sebutan node. Jadi, secara sederhana kamu dapat memahami arti mining bitcoin sebagai berikut: 1. Bitcoin mining: proses memverifikasi transaksi bitcoin dan menciptakan bitcoin baru 2. Bitcoin miner: istilah untuk orang-orang yang melakukan verifikasi transaksi bitcoin dengan komputer berdaya tinggi. 3. Node: istilah untuk komputer yang digunakan untuk menjalankan perangkat lunak (software) mining bitcoin. Reward yang Diperoleh Para Miner

Salah Satu Lokasi Tambang Bitcoin terbesar di Dunia Sejak awal diciptakan, jumlah bitcoin dibatasi hingga 21 juta bitcoin. Fenomane Bitcoin Halving yang terjadi setiap empat tahun sekali berdampak pada penurunan pasokan bitcoin di pasar sehingga menyebabkan kelangkaan (scarcity). Bitcoin telah empat kali mengalami periode halving. Ketika bitcoin pertama kali diluncurkan, setiap blok yang berhasil diselasaikan oleh para penambang (miner) akan diganjar reward 50 BTC. Pada 2012, jumlah itu turun menjadi 25 BTC per blok, dan pada 2016 jumlahnya berkurang menjadi 12,5 BTC per blok. Pada Mei 2020, jumlah reward yang diterima penambang (miner) adalah 6,25 BTC per blok. Hingga saat ini, sekitar 18 juta BTC telah beredar dari total 21 juta BTC. Pada awal Agustus 2020, harga bitcoin berkisar 12,000 Dolar AS (sekitar 170 juta Rupiah). Jika kita mengasumsikan permintaan tetap atau lebih tinggi dari pasokan baru yang beredar, maka pasar tidak akan mampu mengimbangi permintaan. Akibatnya, fenomena ini diprediksi dapat memicu kenaikan harga bitcoin. Kebutuhan untuk mining bitcoin? Ada tiga hal yang harus dibutuhkan sebelum memulai penambangan bitcoin, yaitu: 1. Komputer Berdaya Tinggi 2. Koneksi Internet Cepat 3. Biaya Listrik yang Besar Untuk memulai menambang Bitcoin (mining), diperlukan komputer dan perangkat keras (hardware) khusus penambangan bitcoin. Umumnya, hardware untuk menambang bitcoin (mining) menggunakan ASIC (Application Specific Integrated Sircuit). Beberapa hal yang bisa jadi bahan pertimbangan kamu ketika membeli ASIC yaitu: * Harga * Hash rate (semakin tinggi hash rate, semakin cepat ASIC) * Kebutuhan listrik (semakin tinggi angka ini, semakin besar biaya listrik yang dikeluarkan) Mengapa menambang bitcoin membutuhkan listrik yang besar? Sebab pasar kripto sendiri berlangsung setiap saat tanpa hari libur. Bayangkan jika menjalankan satu komputer biasa selama 24 jam sehari, tentunya akan memakan listrik yang besar, bukan? Apalagi dengan hardware khusus untuk menambang bitcoin. Misalnya, DragonMint T1 miner memiliki daya 1600W. Kalikan ini dengan 100, maka itulah tagihan listrik yang harus dibayar setiap bulan. Selain hardware, kamu juga membutuhkan software untuk menambang bitcoin. Ada beberapa software mining bitcoin populer yang mendukung penambangan (mining) bitcoin dengan ASIC, yaitu: * Bitcoin miner * BTC miner * Easy miner * CG miner * BFG miner Menambang di Pool Mining Cara menambang bitcoin lainnya adalah menambang di pool mining. Sederhananya,bergabung kekuatan dengan para penambang lain dalam suatu pool (kolam) untuk mining bitcoin. Nantinya, akan berbagi imbalannya untuk hasil yang diperoleh dari mining bitcoin. Bagaimana cara menambang bitcoin di pool mining? Pertama, harus mendaftar ke sebuah kolam atau pool. Selanjutnya, semua penambang yang berada di pool yang sama setuju untuk berbagi imbalan bitcoin berapapun dengan anggota kolam yang lain. Dengan demikian, akan menerima pembayaran kecil secara teratur.
Baca Juga : Cara Bergabung dalam Bitcoin Mining POOL Mining City
Cloud Mining Berikutnya, ada cara menambang bitcoin yang dikenal dengan sebutan cloud mining. Sederhananya, dengan metode cloud mining yakni membeli CPU power dari data center yang memiliki perlengkapan untuk melakukan aktivitas mining cryptocurrency seperti Bitcoin (BTC) atau altcoins lain yang bisa ditukarkan menjadi bitcoin. Keuntungan dari pendekatan ini adalah tidak perlu memiliki pengetahuan mendalam mengenai hardware mining, ataupun membeli peralatan mahal dan tidak terjangkau. Menyewa 'hash power' (terkadang terukur dalam Gigahertz per detik atau GH/s) juga berarti tidak perlu berhubungan dengan panas dan bising dalam project mining DIY. Hanya saja cara menambang bitcoin dengan cloud mining memiliki risiko yang tinggi. Misalnya, untuk mining bitcoin di cloud mining, harus membayar uang di depan. Jika harga bitcoin sedang turun, mungkin akan terjebak dalam sebuah kontrak dan menambang dalam kerugian, kecuali jika harga bitcoin naik lagi.
Comments