
Jakarta, 28 Juli 2021.
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank investasi multinasional yang juga induk layanan keuangan asal Amerika Serikat, JPMorgan Chase dikabarkan menjadi bank besar pertama yang akan mengelola manajemen kekayaan dengan akses ke bitcoin dan aset kripto (cryptocurrency) lain kepada semua klien mereka.
Padahal, CEO JP Morgan Jamie Dimon termasuk salah satu orang yang secara terbuka sempat dengan lantang menentang bitcoin yang menurutnya adalah penipuan besar.
Dimon juga sempat mengatakan bahwa ia bukan pendukung bitcoin dan tidak peduli dengan aset kripto tersebut. Meskipun ia telah menyatakan pandangan pribadinya, banyak klien bank yang berkantor pusat di New York ini tidak sependapat dengannya.
Alhasil bisnis penasihat keuangan di JPMorgan yang mengelola dana US$ 630 miliar atau setara Rp 9.135 triliun (kurs Rp 14.500/US$) aset kekayaan, sekarang dapat menerima pesanan untuk membeli dan menjual lima produk kripto.
kelima produk itu termasuk Bitcoin Trust Grayscale, Bitcoin Cash Trust, Ethereum Trust, produk Ethereum Classic, dan Bitcoin Trust Osprey Funds.
Perubahan kebijakan tersebut berlaku efektif pada 19 Juli, menurut memo internal yang diperoleh Business Insider, dikutip dari Forbes, Senin ini (26/7). Kebijakan baru ini berlaku untuk semua klien JPMorgan dari mulai klien individual yang menggunakan aplikasi perdagangan Chase hingga klien kaya raya yang dengan pelayanan privat. Meskipun demikian, penasihat keuangan tidak diizinkan untuk merekomendasikan produk kripto kepada klien, dan klien secara eksplisit harus meminta untuk melakukan perdagangan kripto.
Sebelumnya, JP Morgan hanya mengizinkan klien untuk menginvestasikan kekayaan pribadi dalam dana bitcoin yang dikelola secara aktif yang dititipkan pada perusahaan kripto NYDIG.
Perluasan akses pada produk crypto untuk klien JPMorgan dilakukan karena minat ritel di pasar kripto sedang meningkat, terutama setelah bitcoin mencapai harga tertinggi sepanjang masa di harga US$ 65.654 (Rp 951,98 juta) pada 14 April 2021.
Sejak itu, harga kripto memang telah mengalami penyusutan, namun permintaan ritel untuk memperoleh eksposur ke kelas aset volatil sebagai penyimpan nilai atau diversifikasi portofolio tetap masih kuat.
"Kami senang bergabung dengan platform kekayaan di JPMorgan. OBTC [Osprey Bitcoin Trust] tetap menjadi dana bitcoin publik dengan harga terendah di AS dan kami percaya klien JPMorgan akan melihat nilai dalam produk tersebut," kata Greg King, pendiri dan CEO Osprey Funds, dilansir Forbes.
Comentários