CRYPTO ACADEMY.

Jakarta, 8 Juni 2021.
Komite Basel untuk Pengawasan Perbankan mengatakan pertumbuhan kripto dapat menimbulkan risiko bagi pemberi pinjaman.
Regulator perbankan global yang berbasis di Swiss, Komite Basel untuk Pengawasan Perbankan, sedang mempertimbangkan pengenalan aturan modal kripto, pengawas mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin.
Komite diatur untuk “menerbitkan makalah konsultasi” yang akan menggabungkan pandangan para pemangku kepentingannya tentang “perlakuan kehati-hatian terhadap eksposur bank terhadap aset kripto.”
Menurut pernyataan tersebut, badan pengawas sedang mencari konsensus tentang masalah bagaimana bank dan pemberi pinjaman lainnya dapat melindungi diri mereka sendiri dari segala potensi risiko dari aset kripto.
Regulator mencatat dalam pernyataannya bahwa sebagian besar bank memiliki eksposur terbatas terhadap aset kripto. Namun, ruang cryptocurrency melihat inovasi dan pertumbuhan besar-besaran, dengan beberapa bank menunjukkan “minat yang tinggi.”
Cryptocurrency telah menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, dengan Bitcoin yang pertama melonjak ke level tertinggi mendekati $65k. Meskipun harga telah menurun dalam beberapa pekan terakhir menyusul berita negatif dari China, minat institusional terus tumbuh.
Menurut komite, perkembangan ini meningkatkan kekhawatiran seputar stabilitas keuangan global. Hal ini dapat meningkatkan risiko terhadap seluruh sistem perbankan jika tidak ada perlakuan kehati-hatian yang ditentukan.
Aturan kehati-hatian menentukan persyaratan modal minimum dan batasan bisnis lainnya yang harus dipatuhi bank untuk membatasi seberapa besar risiko yang dapat diambil oleh pemberi pinjaman. Jika komite menerapkan aturan kehati-hatian, bank mana pun yang berurusan dengan layanan kripto akan mematuhi pedoman ketat tentang penilaian risiko.
BCSC mengatakan makalah konsultasi tentang topik tersebut akan siap minggu ini.
Pekan lalu, raksasa perbankan Inggris Standard Chartered mengumumkan akan meluncurkan pertukaran kripto untuk klien Inggris dan Eropa. Sementara Standard Chartered bergabung dengan orang-orang seperti Goldman Sachs dalam me

nawarkan layanan kripto, raksasa perbankan Eropa HSBC mengatakan tidak memiliki rencana seperti itu terutama karena kripto masih terlalu fluktuatif.
Comments