CRYPTO ACADEMY.

Jakarta, 11 Maret 2021.
Satu hal penting perbedaan mendasar antara Mata Uang Digital ( Crypto) dengan Mata Uang Fiat adalah jumlahnya, Mata Uang Fiat setiap negara yang ada saat ini ( ada sekitar 180 Mata Uang Fiat) dicetak TIDAK TERBATAS oleh pemerintah masing2, artinya, Pemerintah setiap negara bisa mencetak terserah kebijakan ekonomi moneter masing-masing negara.
Beda dengan Mata Uang Digital ( Crypto), seluruh mata uang Crypto yang ada saat ini ( sekitar 8.827 mata uang), kecuali yang dibuat utk Stable Coin), memiliki jumlah yang TERBATAS.
Jumlah TERBATAS dan TIDAK TERBATAS ini memiliki peran penting terhadap VALUE mata Uang tersebut, Mata Uang Fiat, karena dicetak terus menerus tanpa batas, maka PASTI mengalami penurunan Value / Nilai dari tahun ke tahun.
Sebagai contoh, jika Anda saat ini memiliki Uang Fiat ( rupiah) sebanyak Rp. 1 Milyar, maka 10 Tahun ke depan, Uang Rp 1 Milyar Anda mungkin hanya bisa berbelanja barang senilai Rp. 600 - 800 Juta saja karena nilainya yang turun, benar kan?
Sebaliknya terjadi dengan Mata Uang Digital (Crypto), karena dicetak terbatas, maka Value/Nilainya PASTI akan bertambah tinggi di masa depan, yang penting, mata uang digital tersebut digunakan dan dicari banyak orang karena Benefit yang menarik dibandingkan mata uang digital sejenis.
Sebagai Contoh, Jika Anda 10 tahun lalu memiliki Bitcoin sebanyak nilai Rupiah Rp. 1 Juta rupiah, maka saat artikel ini dibuat, Value Bitcoin anda adalah Rp. 35,7 Milyar. ( Harga Bitcoin meningkat 35.870 % dalam satu dekade terakhir).
Lalu, faktor apa yang menjadi penyebab harga/Value mata uang digital ( Crypto) PASTI NAIK TERUS ?
Rumusnya adalah sbb :
JUMLAH PENYIMPAN CRYPTO >> DIBANDINGKAN SUPPLY BELUM DIPRODUKSI. ( Baca : Jumlah Penyimpan Crypto tersebut LEBIH BESAR dibandingkan Supply yang belum ditambang).
Kita akan contohkan Bitcoin untuk lebih memahami perhitungan ini, saat ini jumlah penyimpan Bitcoin ( marketcap) adalah Rp. 13.500 Triliun ( setara dengan 18,6 Juta BTC) sementara Supply yang masih dalam proses produksi ( penambangan) adalah 21 Juta BTC - 18,6 Juta BTC = 2.4 Juta BTC.
Jadi saat ini, jumlah Penyimpan ( 18,6 Juta BTC) >> supply ( 2,4 Juta BTC), inilah sebabnya, mengapa harga BTC bertumbuh 35.700 % dari harga semula.
Berdasarkan Tabel Periode Halving Bitcoin berikut ini :

Kita ada dalam periode Halving ke 3 ( 2020 sd 2024), artinya dalam periode ini, setiap 10 menit dihasilkan ( diproduksi) 6,25 BTC, setiap 1 jam dihasilkan 37,5 BTC, setiap 1 hari dihasilkan 900 BTC, setiap 1 bulan dihasilkan 27.000 BTC, dstnya.
Jumlah Bitcoin yang diproduksi ini akan menambah supply Bitcoin yang ada di bursa/exchanger, ketika ada pembelian yang lebih tinggi dari penjualan, maka otomatis harga akan meningkat lebih tingi dari sebelumnya.
Faktor yang mempengaruhi kenaikan harga adalah, jumlah penyimpan lebih tinggi dibandingkan jumlah BTC Supply BTC ditambah dengan jumlah Penjualan BTC, dan tentunya ini bergerak sangat dinamis dari menit ke menit.
Saat ini, jumlah pembelian BTC setiap bulannya, melebihi jumlah penjualan BTC ditambah dengan bertambahnya pasokan Supply dari penambangan Bitcoin, itulah menyebabkan harga berangsek naik terus. Apabila Apple merealisasikan pembelian BTC sebanyak Rp. 143 Trilliun, itu artinya akan ada pembelian 178.750 BTC dari Market, tentunya ini akan menghabiskan produksi BTC selama 6 bulan kedepan ! JIka Apple memaksakan diri, maka Bitcoin yang dipegang oleh Hodler akan menjadi sangat tinggi harganya, bisa mencapai diatas Rp. 10 Milyar per 1 Bitcoin.
BTC telah behasil meningkatkan minat terhadap pembelian BTC dengan kekuatan teknologi blockchain yang dimiliki BTC sebagai penyimpan aset yang tanpa kontrol pihak ketiga, tanpa manipulasi dan mudah didistribusikan.
Lalu Bagaimana dengan strategi BTCV ?
Berikut adalah strategi Halving BTCV.

Berdasarkan data di Coin Market Cap, saat ini, penyimpan BTCV adalah sebanyak $ 647,674,778 atau sebanyak 11.491.745 BTC, sementara sisa supply yang belum beredar (dalam proses produksi) adalah sebanyak 9.508.254 BTC.
Jika kita melihat, mengapa harga BTCV masih di harga $58? Karena supply yang belum beredar masih banyak ( sekitar 45% Dari total Supply sebanyak 21 Juta BTCV).
Dalam periode halving BTCV yang jauh lebih cepat ( 6 bulan 1 Kali) daripada BTC (4 tahun sekali), maka proses produksi BTCV akan jauh lebih cepat selesai dibandingkan BTC, yaitu pada tahun 2024, maka seluruh supply sebanyak 21 Juta BTCV akan habis beredar di Bursa.
Saat ini, setiap 10 menit dihasilkan 125 BTCV, setiap 1 jam dihasilkan 750 BTCV, setiap 1 hari dihasilkan 18.000 BTCV, dan setiap bulan dihasilkan 540.000 BTCV.
Jika kita analisa berdasarkan transaksi harian sebanyak $ 8,6 Juta USD, itu artinya ada sekitar 148.275 BTCV ditransaksikan dalam 24 jam terakhir, jumlah transaksi jauh lebih tinggi dibandingkan produksi BTCV setiap hari yaitu sebanyak 18.000 BTCV, artinya, BTCV adalah Crypto yang sehat ( jumlah Transaksi >> dibandingkan Jumlah produksi).
Namun untuk Value harga Naik atau Turun, maka tentunya, jumlah transaksi harian tersebut harus memiliki Rumus sbb : Transaksi Beli >> Transaksi Jual. Tentunya harga akan Naik jika Transksi beli lebih tinggi dibandingkan transaksi jual di hari tesebut.
Satu hal yang diuntungkan dari Strategi Halving BTCV adalah, supply yang makin cepat habis, artinya, kelangkaan akan makin Cepat, secara teori Supply dan DEMAND, maka ketika kelangkaan terjadi, maka harga akan makin cepat merangsek naik.
Tugas besar developer BTCV saat ini hanya satu yaitu meningkatkan transkasi Beli BTCV di Bursa, dengan tujuan, supply yang beredar selalu habis, sehingga transkasi beli akan menggerus para penyimpan BTCV, maka harga akan naik dengan sendirinya.
Beberapa hal yang telah dilakukan oleh Developer BTCV saat ini untuk meningkatkan transkasi beli adalah sbb :
Memasukkan BTCV setiap bulan ke Bursa Besar Dunia ( saat ini sudah ada sekitar 20 lebih Bursa besar yang menerima perdagangan BTCV), dengan harapan, para pemain Crypto di bursa2 tersebut mengenali BTCV dan menjadikannya sebagai BTCV sebagai objek trading serta penyimpanan kekayaan.
Mengaplikasikan 3 Key BTCV Di bursa2 rekanan BTCV, karena saat ini 3 Kunci Keamanan BTCV hanya bisa diterapkan di Gold Wallet.
Menerbitkan dan Mensosialisasikan Kartu MY DREAMBIT, yang bisa memungkinkan saldo BTCV dibelanjakan di seluruh jaringan VISA seluruh dunia.
Mensosialisasikan EXENO.com, Mall belanja Online BTCV, yang melayani pengiriman seluruh dunia dan pembayaran dengan BTCV.
Proses Adopsi yang berhasil akan membuat Transaksi Beli BTCV meningkat di market, dan akhirnya Value harga BTCV juga akan terdongkrak naik seiring dengan hal tersebut.
Berikut ini adalah strategi Halving yang diterapkan oleh Electric Cash ( ELCASH) sbb ;

Terlihat bahwa di awal produksi ( DES 2020 hingga JAN 2021), produksi ELCASH sangat besar, yaitu mencapai 500 ELCASH setiap 10 Menit, sehingga dalam 1 bulan penambangan, total Coin ELCASH yang sudah beredar adalah 2,1 Juta ELCASH atau lebih dari 10% dari total Supply ELCASH ( 21 Juta).
Hal ini tentunya berkaitan dengan strategi awal ELCASH yang memberikan AIRDROPS ELCASH kepada penyimpan BTCV di Mining City. Ini adalah upaya promosi pengenalan ELCASH kepada investor Crypto di dunia.
Jika kita melihat, strategi Halving ELCASH ( 1 tahun sekali) lebih lambat daripada BTCV (6 bulan sekali), hal ini merupakan strategi yang sangat tepat, karena tujuan ELCASH bukanlah sebagai penyimpan kekayaan, tapi sebagai alat transaksi yang murah, sehingga produksi tidak dilakukan secara agresif seperti BTCV yang fokus pada penyimpanan kekayaan yang Aman.
Dengan strategi ini, maka ELCASH baru selesai diproduksi di tahun 2030. Satu hal yang nantinya akan menyebabkan penyimpan ELCASH mau menyimpan aset mereka dalam bentuk ELCASH adalah semakin banyak ELCASH di STAKING, maka STAKER akan mendapatkan Fee transaksi yang makin murah, bahkan hingga $ 0 ( Zero Fee).
Keputusan melakukan Investasi di dunia crypto haruslah dilakukan dengan cermat dan memperhatikan banyak hal. Untuk mendapatkan keuntungan dari dunia crypto, silahkan pembaca mempelajari di Video di bawah ini :
Comments